Kabar5News – Bicara soal investasi perlu dipertimbangkan secara matang tentang perolehan besaran pendapatan, profil risiko dari instrumen yang dipilih serta faktor-faktor penyertanya.
Investasi itu penting sebagai strategi untuk menjawab berbagai kebutuhan penting di masa mendatang, seperti biaya pendidikan anak, dana darurat dan lain-lain. Sehingga setiap individu tidak hanya mengandalkan pendapatan dari satu lumbung saja.
Instrumen investasi yang sering dipilih biasanya berupa emas atau saham. Trend saat ini menunjukkan minat besar untuk keduanya, meskipun begitu bagi investor pemula biasanya bingung memilih mana paling menguntungkan.
Keduanya mempunyai karakter investasi yang kontras, saham mampu memberikan potential growth tinggi disertai risiko besar, sedangkan emas memberikan stabilitas sebagai safe haven.
Artikel ini membahas mengenai perbedaan emas maupun saham serta rekomendasi terbaik di tengah gejolak harga emas yang mengalami tren positif meningkat tajam belakangan ini.
Harga Emas Antam Menunjukkan Tren Peningkatan
Berdasarkan hasil rangkuman dari berbagai sumber, Harga Emas produksi PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk atau populer dengan nama emas Antam Logam Mulia mengalami kenaikan selama beberapa hari belakangan ini.
Pergerakan harga Emas Antam mulai (1/4/2025) sampai (13/9/2025) mengalami peningkatan signifikan, apalagi mulai (1/8/2025) hingga bulan September ini, tren nya cenderung meningkat.
Harga per gram terpantau mulai Rp1.9 jutaan hingga Rp 2 jutaan, padahal beberapa bulan sebelumnya hanya menyentuh nilai nominal Rp1.5 jutaan sampai Rp1.9 jutaan.
Melihat level kenaikan harga emas yang berangsur merangsek di level tinggi, pasti menggiurkan untuk investasi pada instrumen tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal penting terkait emas maupun saham, supaya tidak gegabah ambil keputusan.
Perbandingan Saham vs Emas
Calon investor termasuk pemula perlu memahami perbedaan investasi antara saham dan emas, ada banyak faktor yang mempengaruhinya.
1. Potensi untung
Saham memberikan keuntungan berupa capital gain yang berasal dari naiknya harga saham serta dividen dari pembagian laba perusahaan.
Sedangkan emas keuntungan bisa diperoleh investor dari kenaikan harga seiring berjalannya waktu akibat inflasi maupun permintaan global.
2. Risiko
Emas dan saham mempunyai resiko tertentu, yang pertama berkaitan dengan volatilitas. Saham punya volatilitas tinggi, harga bisa saja turun drastis dalam waktu singkat karena sentimen pasar negatif. Kalau emas malah cenderung stabil dengan volatilitas rendah, sehingga menjadi pilihan aman saat kondisi ekonomi tidak stabil.
Faktor risiko kedua berkaitan kondisi eksternal, kalau saham sangat terpengaruh dengan keadaan ekonomi makro, kebijakan pemerintah, kinerja perusahaan. Kalau emas lebih dipengaruhi oleh inflasi, geopolitik global dan power mata uang USD.
3. Likuiditas
Emas cenderung sangat likuid, entah itu fisik maupun digital. Emas batangan bisa dijual di toko emas kapan saja, sedangkan emas digital dapat dicairkan instan pada aplikasi tanpa terikat jam operasional.
Saham punya likuiditas sangat excellent, setiap hari bisa dijual di bursa dengan settlement T+2. Tapi likuiditas dipengaruhi oleh popularitas emiten, saham-saham blue chip lebih mudah dijual belikan daripada small cap stock.
4. Waktu investasi yang tepat
Emas lebih tepat sebagai pelindung nilai, cocok untuk instrumen investasi jangka menengah hingga panjang sebagai perlindungan saat krisis ekonomi maupun inflasi, bahkan tepat untuk diversifikasi portofolio.
Saham bisa dipakai investasi jangka panjang mulai 5 sampai 10 tahun, sebab membutuhkan waktu compound growth, meminimalkan dampak volatilitas jangka pendek.
5. Modal pertama
Modal minimal saat pembelian saham awal senilai Rp 100.000 untuk satu lot atau 100 lembar. Sedangkan emas fisik Antam membutuhkan modal awal sekitar Rp 2 jutaan untuk 1 gram.
Keputusan atau strategi investasi terbaik
Mengingat berbagai faktor yang mempengaruhinya, jika ingin maksimal investasi lebih baik pilih keduanya. Anda bisa memasukkan emas dan saham dalam diversifikasi portofolio, supaya dapat mengambil manfaat di kemudian hari.
Setiap individu yang ingin investasi pada saham maupun emas, bisa mulai dari batas minimal, lalu modalnya perlahan ditambah sehingga saat tiba waktunya, Anda otomatis punya banyak aset yang dapat digunakan saat benar-benar membutuhkan.