Kabar5News – Instrumen investasi populer masih dipegang oleh saham dan reksadana. Keduanya sama-sama mempunyai peminat tinggi serta memberikan pundi-pundi keuntungan di masa mendatang.
Meskipun mempunyai banyak kesamaan, terdapat perbedaan mendasar antara saham dan reksadana yang wajib diketahui investor. Supaya tepat dalam memilih instrumen investasi jangka panjang.
Banyak orang maupun investor pemula yang belum sepenuhnya memahami perbedaan saham maupun reksadana, sehingga sering terjebak dalam keputusan keliru.
Perbedaan Mendasar Saham dan Reksadana
Sebelum menggelontorkan sejumlah dana untuk investasi pada dua jenis instrumen tersebut. Pelajari beberapa perbedaan berikut ini.
1. Mengenal saham dan reksadana
Saham adalah dokumen berharga yang menampilkan bagian kepemilikan dari suatu perusahaan, ketika Anda memutuskan membeli saham, berarti sudah membeli sebagian kepemilikan perusahaan.
Sedangkan reksadana adalah produk investasi yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor untuk diinvestasikan dalam portofolio efek seperti saham, obligasi dan instrumen keuangan lain serta dikelola oleh manajer investasi.
2. Kepemilikan
Saham memberikan kepemilikan langsung dalam suatu perusahaan. Sedangkan reksadana memberikan kepemilikan kolektif atas portofolio investasi yang dikelola manajer investasi.
Transaksi pembelian dan penjualan
Investor bisa membeli atau menjual saham dalam pasar saham. Kalau reksadana transaksinya terjadi di perusahaan manajemen investasi.
3. Keuntungan
Jika Anda memilih investasi saham, maka potensi keuntungannya sangat tinggi, yang mana berasal dari capital gain (selisih harga beli dan jual) serta dividen (pembagian keuntungan perusahaan).
Selain itu investor mempunyai kendali penuh terhadap saham yang dipilih sekaligus sebagai pengelola portofolio pribadi.
Sedangkan reksadana memiliki keuntungan beragam, karena investasinya tersebar di berbagai instrumen. Sehingga investor tidak tergantung pada kinerja saham saja.
Bagi investor pemula maupun tidak punya banyak waktu, lebih tepat memilih reksadana karena dikelola oleh manajer investasi.
4. Biaya transaksi
Ketika Anda memilih investasi saham, biasanya membutuhkan biaya transaksi lebih tinggi. Namun berbeda jika reksadana menjadi pilihan, maka lebih efisien. Karena biaya pengelolaan dana sudah termasuk biaya manajemen.
5. Risiko
Imbal hasil reksadana tergantung kinerja keseluruhan instrumen yang dipilih manajer investasi. Sehingga potensi keuntungan terbatas.
Kalau saham sudah terkenal dengan volatilitas tinggi yaitu harganya berfluktuasi sangat cepat, berpotensi mengalami kerugian besar kalau analisanya tidak tepat.
Investor harus memiliki pengetahuan mendalam tentang analisa fundamental dan teknikal saham, butuh banyak waktu mengelola portofolio.
Mana yang Dipilih?
Jika Anda termasuk investor pemula, pengetahuan tentang pasar modal terbatas, tidak punya waktu dan mencari stabilitas. Maka, reksadana pilihan tepat.
Kalau orientasi Anda pada tingkat keuntungan tinggi, punya cukup pengetahuan, mau ambil risiko dan punya waktu mengelola portofolio. Maka, saham adalah pilihan tepat.