Kabar5News -Inisiatif ini merupakan salah satu bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis untuk memperluas akses terhadap pendidikan unggulan hingga ke daerah-daerah terpencil.
Sekolah Garuda dirancang untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi generasi muda Indonesia agar mampu menembus universitas-universitas terbaik dunia. Program ini juga menjadi pondasi penting dalam mewujudkan visi “Generasi Emas 2045” yang berdaya saing tinggi dan berkarakter kuat.
“Sekolah Garuda merupakan puncak dari transformasi besar di bidang pendidikan,” ungkap Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari visi Presiden Prabowo untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, unggul, dan berorientasi global.
Menurut Prof. Stella, Sekolah Garuda menjadi sarana bagi pemerintah untuk memastikan pemerataan pendidikan berkualitas. “Melalui program ini, kami ingin menemukan dan mengembangkan talenta-talenta muda berbakat di bidang sains dan teknologi dari seluruh penjuru Nusantara,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap Sekolah Garuda dapat melahirkan generasi muda yang cerdas, memiliki kepemimpinan yang kuat, berjiwa pelayanan, serta memiliki semangat pengabdian bagi bangsa.
Peluncuran perdana Sekolah Garuda akan dilakukan di 16 titik, yang terdiri atas 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 Sekolah Garuda Baru.
Adapun daftar 12 Sekolah Garuda Transformasi meliputi:
SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh
SMA Unggul Del, Sumatera Utara
MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta
SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat
SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah
SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah
SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur
SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan
MAN Insan Cendekia Gorontalo
SMAN Siwalima, Ambon
SMA Averos, Sorong
Sementara itu, empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru akan berlokasi di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara).
Pemerintah menargetkan hingga tahun 2029 akan terdapat 80 sekolah yang tergabung dalam jaringan Sekolah Garuda Transformasi serta 20 sekolah baru yang dibangun di berbagai wilayah Indonesia.
Prof. Stella menyebutkan, Sekolah Garuda dibangun berdasarkan tiga pilar utama:
1. Penyeimbang Akses memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan unggulan.
2. Inkubator Pemimpinmembentuk karakter dan kepemimpinan yang kuat menuju Indonesia Emas 2045.
3. Peningkatan Prestasi dan Pengabdian mendorong siswa berprestasi secara akademik sekaligus menumbuhkan semangat untuk berkontribusi bagi masyarakat.
“Selain berfokus pada prestasi, para siswa juga diharapkan memiliki komitmen untuk mengabdi kepada bangsa setelah menempuh pendidikan, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” tambahnya.
Keberadaan Sekolah Garuda menjadi bagian penting dalam strategi nasional peningkatan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data Human Capital Index, siswa Indonesia rata-rata baru mengoptimalkan 54 persen dari potensi maksimal mereka. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Pemerintah juga terus membuka jalan bagi para pelajar untuk melanjutkan studi di universitas terbaik dunia. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 143 penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) telah diterima di 100 universitas terkemuka dunia, yang menjadi bukti nyata dari kemajuan sistem pendidikan Indonesia.