Kabar5News – Nama Sri Mulyani Indrawati sudah lama identik dengan disiplin fiskal dan kredibilitas kebijakan keuangan Indonesia.
Usai lebih dari satu dekade memimpin Kementerian Keuangan dalam dua periode berbeda, rekam jejaknya menjadi warisan penting dalam perjalanan ekonomi nasional.
Perjalanan karier Sri Mulyani dimulai dari dunia akademik. Lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962, ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Kiprahnya kemudian berlanjut di Amerika Serikat, di mana ia menuntaskan gelar doktor di University of Illinois Urbana Champaign.
Dari dunia kampus, ia menapak ke lingkup internasional melalui berbagai riset dan kolaborasi yang mengangkat namanya sebagai ekonom terkemuka.
Debut besarnya di pemerintahan dimulai pada awal 2000-an ketika dipercaya menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, sebelum kemudian ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Keuangan pada 2005.
Di periode pertamanya, ia dikenal tegas membenahi birokrasi perpajakan dan kepabeanan, meningkatkan penerimaan negara, serta menegakkan disiplin fiskal.
Keberaniannya menghadapi berbagai kepentingan politik membuatnya menuai banyak pujian, sekaligus resistensi dari sejumlah kalangan.
Pada 2010, Sri Mulyani melangkah ke panggung global dengan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, Posisi itu mengukuhkan reputasinya di tingkat internasional.
Namun enam tahun kemudian, Presiden Joko Widodo memanggilnya pulang untuk kembali menduduki kursi Menteri Keuangan.
Dari 2016 hingga 2024, ia kembali menjadi sosok kunci dalam menjaga stabilitas APBN, memperluas reformasi pajak, dan mengelola kebijakan fiskal di tengah berbagai guncangan, termasuk pandemi Covid-19.
Selama memimpin Kementerian Keuangan, Sri Mulyani kerap mendapat pengakuan dunia, Ia beberapa kali dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia Pasifik oleh majalah ekonomi internasional, dan Indonesia dipandang sebagai salah satu negara berkembang dengan manajemen fiskal paling hati-hati.
Meski demikian, perjalanannya tidak selalu mulus. Kritik kerap datang, terutama terkait kebijakan pajak, utang negara, hingga kebijakan subsidi energi.
Namun terlepas dari kontroversi, Sri Mulyani tetap dianggap sebagai figur teknokrat dengan integritas tinggi yang berhasil membawa standar baru dalam tata kelola fiskal Indonesia.
Kini, setelah kursinya digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, banyak pihak menilai peran Sri Mulyani tetap akan dikenang.
Ia bukan hanya seorang menteri, tetapi simbol keberanian menghadapi tekanan politik demi menjaga kredibilitas ekonomi bangsa.