Kabar5news
Kamis,10 Juli , 2025
  • Login
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • GAYA HIDUP
  • OLAHRAGA
  • HIBURAN
  • IPTEK
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • GAYA HIDUP
  • OLAHRAGA
  • HIBURAN
  • IPTEK
No Result
View All Result
Kabar5news
No Result
View All Result
Home EKONOMI

Blok Mahakam Terus ‘Membara’ Setelah Setengah Abad

Perburuan cadangan migas blok Mahakam sendiri dimulai dengan adanya pemboran sumur di Lapangan Bekapai pada 1969.

Redaksi by Redaksi
10 Juli 2025
in EKONOMI
0
Blok Mahakam Terus ‘Membara’ Setelah Setengah Abad

Ilustrasi Blok Mahakam (Foto: Meta AI)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatappShare on Line

Kabar5News – Indonesia masih mengandalkan blok – blok migas yang sudah mature atau tua untuk memenuhi kebutuhan energinya. Blok – blok migas tersebut sudah mulai menyemburkan minyak maupun gas selama puluhan tahun sehingga tren penurunan produksi secara alami wajar terjadi.

Namun bukan berarti blok migas mature itu sudah habis. Ini bisa dilihat dari realisasi kinerja produksi migas secara nasional dimana keberadaan blok migas yang sudah mature sangat vital.

RELATED POSTS

Pertamina Hulu Mahakam Olah Limbah Jadi Sepatu Tahan Api

Siap-siap! Ini Daftar Bansos yang Akan Cair Pada Juli 2025, Dari Subsidi Upah Hingga PIP

Satu nama yang selalu bertengger selama puluhan tahun adalah Blok Mahakam yang kini dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak perusahaan dari Pertamina Hulu Indonesia (PHI).

Asal tahu saja, Blok Mahakam merupakan blok migas yang sudah berkontribusi selama setengah abad lebih bagi pemenuhan energi di Indonesia.

Namanya harum seperti blok migas lain sebut saja blok Rokan, Pangkalan Susu dan blok-blok migas mature lainnya.

Tapi yang harus dicatat banyak blok migas tersebut sudah tidak lagi berproduksi hanya Rokan dan Mahakam yang masih eksis dengan kontribusi besar.

Perburuan cadangan migas blok Mahakam sendiri dimulai dengan adanya pemboran sumur di Lapangan Bekapai pada 1969.

Setelah dilakukan pencarian beberapa tahun barulah produksi migas dimulai dari Bekapai pada 1974. Sejak keberhasilan eksplorasi pertama, minyak dan gas berturut-turut ditemukan di tujuh lapangan lain yakni Handil pada 1974, Tambora (1974), Tunu (1977), Peciko (1983), Sisi (1986), Nubi (1992), dan South Mahakam (1996).

Setelah lebih dari 50 tahun lamanya dikelola oleh Total E&P Indonesie, pada tahun 2015 pemerintah akhirnya dengan tegas memutuskan untuk mengembalikan pengelolaan blok Mahakam ke anak-anak bangsa, ke perusahaan migas plat merah alias Pertamina saat kontrak Total berakhir di 31 Desember 2017. Sehingga tepat pada 1 Januari 2018 Pertamina secara resmi mengelola blok Mahakam.

Sejak saat itu banyak keraguan mengiringi kiprah Pertamina untuk mengelola ladang gas yang selama ini jadi andalan Indonesia untuk produksi gas dan yang jadi alasan dibangunnya fasilitas kilang pengolahan LNG atau gas alam cair di Bontang, Kalimantan Timur yang merupakan salah satu fasilitas LNG terbesar tidak hanya di Indonesia tapi di dunia hingga kini.

Keraguan itu makin terasa manakala kita mengingat bahwa Indonesia pernah jadi produsen sekaligus eksportir gas nomor wahid di dunia, karena apa? Ya karena adanya produksi gas dari blok Mahakam. Tekanan bagi Pertamina tentu saja semakin besar.

Perlu diketahui, beberapa tahun sebelum alih kelola, atau saat masih dikelola Total performa blok Mahakam sudah mulai terasa menurun, hal itu sebenarnya sudah diamini para ahli maupun pemerintah karena kondisi umur dari sumur-sumur migas yang sudah sangat tua sehingga Natural Decline Rate (penurunan produksi secara alami) sangat wajar terjadi.

Bahkan proyeksi dari Total dulu produksi Mahakam sangat berpotensi langsung terjun bebas seiring berjalannya waktu dan semakin tuanya usia sumur. Tidak sedikit yang menganggap Pertamina hanya mendapatkan sisa-sisa dari blok Mahakam.

Tapi bukan Pertamina namanya kalau tidak bisa keluar dari tantangan maupun tekanan. Termasuk tekanan dalam mengelola Mahakam. Berbagai cara diupayakan manajemen PHM untuk membuktikan bahwa blok Mahakam belum habis. Mahakam masih bisa “Menyala” terus di usia tuanya.

Keperkasaan Blok Mahakam saat memasuki usia lebih dari setengah abad sejak temuan cadangan migas pertama tidak lepas peran sangat krusial dari PHM.

Bagaimana tidak, bayang-bayang penurunan produksi sangat signifikan sudah di depan mata ketika memasuki masa transisi alih kelola pengelolaan blok Mahakam lantara operator terdahulu tidak lagi berinvestasi serta perencanaan program kerja direntang tahun 2015-2017 atau setelah pemerintah memutuskan untuk menyerahkan hak pengelolaan blok Mahakam ke Pertamina sebagai operator yang baru.

Tanpa adanya kegiatan pemboran yang baru tentu akan langsung berdampak signifikan terhadap produksi. Untungnya PHM tidak diam begitu saja.

Boleh dibilang PHM “berakrobat” mencari jalan untuk menahan laju penurunan produksi yang sangat deras bisa terjadi.

Akrobat PHM mulai menunjukkan hasil ketika rata-rata produksi blok Mahakam kembali merangkak naik bahkan sukses melampaui target yang dipatok oleh pemerintah dalam Work Plan and Budget (WP&B).

Direktur Utama PHI sekaligus Direktur PHM, Sunaryanto, belum lama ini menjelaskan bahwa strategi PHM sejak alih kelola boleh dibilang sukses untuk bisa menahan laju penurunan produksi yang signifikan.

Bahkan kini dalam ada tren peningkatan produksi migas di blok Mahakam. Ini tidak lepas dari hasil dari berbagai program Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) dan Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) dan program lainnya yang sudah diinisiasi Pertamina sejak alih kelola.

Menurut dia, agresifitas PHM di blok Mahakam tidak lepas dari dukungan pemerintah. Program kerja juga bisa dijalankan berkat adanya insentif dari pemerintah yang membuat program tersebut menjadi bisa dieksekusi karena masih sesuai dengan keekonomian.

“Tren Alhamdulilah tahun 2025 kita punya tren naik (produksi) dari sisi well head gas. Kami berterima kasih kepada pemerintah yang memberikan insentif yang membuat kami bisa lalukan program kerja, sehingga produksi realisasi dan gap produksi jangka panjang lebih baik dari prediksi Total, operator sebelumnya,” jelas Sunaryanto di komplek parlemen beberapa waktu lalu.

Hingga 31 Mei 2025, produksi gas PHM dari blok Mahakam tercatat mencapai 443 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Realisasi tersebut sukses melampaui target WP&B sebesar 407 MMscfd. Tidak hanya produksi gas yang sukses lampaui target, produksi minyak juga ikut terkerek naik sehingga bisa diatas target WP&B.

“Target produksi minyak di WP&B sebesar 21,9 ribu barrel oil per day (BOPD). Realisasinya 25 ribu BOPD. Sudah di atas 100%,” ungkap Sunaryanto.

Ilustrasi kilang minyak lepas pantai (Foto: Microsoft Copilot)

Sementara untuk kegiatan pemboran sumur pengembangan tercatat sudah ada 32 sumur dibor dari target 86 sumur dibor tahun ini.

Kemudian intervensi sumur terdiri dari pekerjaan workover (kerja ulang sumur) dan work services (reparasi sumur) realisasinya sudah sebanyak 2.627 pekerjaan dari target 5.233 pekerjaan di tahun ini.

Realisasi produksi gas dan minyak dari blok Mahakam yang terbilang sangat positif hingga kini selepas alih kelola boleh jadi adalah buah dari kegigihan Pertamina yang tidak kehabisan akal mengupayakan migas terus menyembur dari sumur-sumur yang sudah “uzur”.

Tapi itu semua bukan tanpa tantangan. Pertamina secara terbuka meminta dukungan penuh pemerintah untuk mengelola blok Mahakam melalui berbagai insentif dan dijanjikan akan ada peningkatan produksi. Dan inilah hasilnya, blok Mahakam bisa menyala terus.

Dalam proyeksi Long Term Program (LTP) Total sebagai operator sebelumnya, tahun 2025 ini rata-rata produksi gas blok Mahakam hanya dikisaran 200an MMscfd. Tapi pada kenyataannya di tangan PHM realisasi produksi bisa tembus 443 MMscfd.

Sementara untuk minyak hanya dikisaran 15 ribuan BOPD tapi realisasi PHM bisa memproduksikan minyak mencapai 21,9 ribu BOPD.

Capaian itu bisa terwujud karena adanya berbagai kegiatan yang dilakukan PHM dalam kurun waktu dari tahun 2020 hingga 2021 yang merupakan bagian dari komitmen saat manajemen mengajukan tambahan insentif, antara lain proyek Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) 2A pada tahun 2020, OPLL 2B tahun 2021, OPLL-2C tahun 2021, Handil Water Flood 2021, Handil Chemical EOR. Selanjutnya ada lagi tambahan proyek yang akhirnya telah disetujui dalam kurun tahun 2023 hingga tahun 2024 antara lain Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL)-3A tahun 2023, OPLL-3B pada tahun 2023 , proyek Manpatu tahun 2023, Adiwarna POP tahun 2024 serta proyek BKP AL Ph 2 tahun 2024.

Teranyar, ada tambahan beberapa proyek OPL yang diajukan dan sedang diproses pemberian insentifnya antara lain BKP MF 8.5, SNB AOI 2, OPL 3C Tunu, OPL 3D Handil, SMK Oil Development dan Bekapai CEOR.

Sunaryanto menjelaskan saat ini PHM sedang melakukan maturasi subsurface untuk pengusulan OPL/OPLL baru yang belum masuk dalam profil LPT yaitu terdiri dari OPLL 3E offshore (Sisi Nubi, Peciko SMK), lalu OPL 3F di Bekapai.

“Realisasi produksi dan proyeksi produksi jangka panjang lebih baik dibandingkan prediksi operator sebelumnya. Persetujuan insentif membuka peluang proyek-proyek tambahan dan program eksplorasi (discovery Manpatu) yang memperpanjang umur produksi blok Mahakam,” ungkap Sunaryanto.

Saat ini PHM tengah menggarap proyek Sisi Nubi AOI dan Sisi Nubi East. Pada Mei lalu proyek Sisi Nubi AOI mencapai milestone penting yakni sail away tahap ketiga untuk topside platform WPN5 dan WPN6 menyusul sail away sebelumnya yakni masing-masing untuk topside platform WPS4 dan WPS5 pada 28 April 2025 dan topside platform WPN7 dan WPN8 pada 6 Mei 2025.

Keberhasilan sail away tahap ketiga menjadi langkah signifikan dalam percepatan pengembangan blok Mahakam.

Rencananya proyek Sisi Nubi terdiri dari enam wellhead platform offshore + pipeline di lapangan Sisi Nubi. Enam jacket dan pipeline serta enam topside telah terpasang dimana ditargetkan akan ada tambahan cadangan (incremental reserves) sebesar 115,4 Billion Cubic Feet (Bcf) gas dan 98,4 ribu barel kondensat.

“Akhir 2025 akan dapatkan first gas nya. Produksi 2026 akan naik karena proyek kita yang relatif cukup besar di Sisi Nubi,” jelas Sunaryanto.

Selain itu ada juga proyek LLP Booster Compressor (MWPS) dan South Mahakam (MD1). PHM menyampaikan rencana produksi dari sumur-sumur dalam mode LLP Wellhead melalui fasilitas produksi eksisting.

Estimasi selesai proyek pada akhir 2026 hingga awal 2027. Proyek ini ditargetkan akan menambah cadangan sebesar 21,1 Bcf gas dan 253 ribu barel kondensat.

Selanjutnya adalah proyek Manpatu melalui tambahan satu wellhead platform offshore (MP1) + pipeline di cluster South Mahakam. Estimasi on-stream pada tahun 2027, dengan tambahan cadangan 121,8 Bcf gas dan 2,5 juta barel kondensat.

Pada Mei lalu proyek Manpatu juga mencapai milestone penting yakni first cut of steel Proyek Manpatu yang menandai dimulainya tahap fabrikasi struktur dari proyek yang juga akan menopang keberlanjutan produksi blok Mahakam.

Proyek Manpatu merupakan pengembangan lanjutan dari temuan sumur eksplorasi Manpatu di Lapangan South Mahakam, sekitar 35 km sebelah tenggara Kota Balikpapan atau 60 km sebelah selatan Terminal Senipah.

Klaster South Mahakam terdiri dari empat lapangan gas yang sudah berproduksi, yaitu Lapangan Stupa, Mandu, Jempang-Metulang dan Jumelai, dengan kedalaman air berkisar 45–60 meter.

Anjungan Manpatu akan dibangun di atas lokasi sumur MPT-1X dengan pipa penyalur sekitar 3 km yang disambung ke anjungan eksisting, yaitu MD-1, dengan target produksi mencapai 80 MMscfd.

Dukungan Penuh Pemerintah

Paradigma dalam tata kelola hulu migas tanah air benar-benar telah berubah. Ini ditunjukkan dengan semakin terbukanya pemerintah atas masukan-masukan dari pelaku usaha, termasuk dalam rangka permintaan tambahan insentif.

Pemerintah sekarang tidak menutup pintu, bahkan membuka lebar pintu dialog untuk mendengar apa saja yang dibutuhkan pelaku usaha agar produksi migas bisa meningkat.

Djoko Siswanto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menegaskan bahwa pemerintah sekarang ini bakal mendukung penuh berbagai upaya KKKS untuk bisa menahan penurunan produksi atau meningkatkannya.

Sama seperti yang dilakukan PHM di blok Mahakam, insentif yang dibutuhkan untuk bisa mendukung program kerja yang bertujuan untuk menggenjot produksi akan didukung.

“Jalankan sesuai target APBN, Pemerintah mensupport semua yang di butuhkan,”tegas Djoko saat dihubungi Dunia Energi, Selasa (9/7).

Deputi Eksplorasi, Pengembagan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, juga menambahkan, blok Mahakam di bawah Pertamina justru menjadi blok yang prospektif untuk dikembangkan.

Pemerintah, kata dia, memahami jika tantangan yang dihadapi PHM dalam mengelola blok Mahakam tidak kecil. Untuk itu berbagai dukungan atau bantuan akan terus diupayakan selama itu masih memberikan manfaat bagi negara.

“Mahakam masih prospektif, masih bagus dalam konteks mereka (PHM) melaksanakan kegiatan well intervention yang masif, kemudian menurunkan skala keekonomian. SKK Migas dan pemerintah hadir membantu apabila diperlukan insentif,” tegas Ricky di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Sepak terjang PHM dalam mengelola blok Mahakam bisa menjadi salah satu contoh pengelolaan positif blok – blok migas tua yang didukung oleh kolaborasi tidak hanya di internal operator tapi juga kolaborasi antara pelaku usaha serta pemerintah. Karena ujung-ujungnya negara juga yang mendapatkan manfaat.

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Rikky Rahmat Firdaus menilai, pengelolaan blok Mahakam oleh Pertamina sejauh ini sangat positif karena bisa pertahankan produksi tetap stabil.

Kalaupun ada penurunan jika dibandingkan dengan operator terdahulu secara teknis itu memang sudah diprediksi jauh-jauh hari.

Tapi justru realisasi yang terjadi sekarang adalah Pertamina sukses penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan.

“Pengelolaan oleh Pertamina setelah alih kelola juga positif masih oke dari sisi hitung-hitungan keekonomian. Bahwa dia turun iya, tapi yang diproduksikan itu sangat tergantung reservenya. Blok Cepu yang baru ditemukan saja bisa turun, nah ini Mahakam sudah 50 tahun berproduksi tapi kinerja produksinya masih oke,” jelas Sugeng.

DPR kata Sugeng bakal mendorong pemerintah untuk bisa memberikan berbagai fasilitas bagi Pertamina sehingga bisa optimal mengembangkan Mahakam yang bakal tetap menjadi andalan mengisi gap kebutuhan dan suplai energi sampai nanti temuan-temuan baru bisa dimonetisasi.

“Kami sangat mendukung pemberian insentif apalagi untuk kepentingan operator. Insentif dari eksplorasi atau produksi. Apa yang mau diberikan, misalnya pajak. insentif fiskal dan non fiskal. Parlemen mendukung agar produksi Mahakam tetap efisien. Kan nanti juga berpengaruh ke pendapatan negara,” ungkap Sugeng.

Sementara itu, Praktisi Migas yang juga mantan Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA), Tumbur Parlindungan menilai, realisasi peningkatan produksi migas di Mahakam yang notabene merupakan blok sangat tua di Indonesia tidak akan terjadi tanpa adanya upaya serius melalui program kerja memadai yang disiapkan kontraktor pengelola.

“Ini Pasti Ada lapangan baru yg dikembangkan atau mungkin ada infill drilling campaign untuk memaikkan produksi. Tanpa Ada lapangan baru yg dikembangkan, akan sulit untuk menaikan produksi secara significant dan kenaikan produksi bisa bertahan cukup lama,” ungkap Tumbur (7/7/2025).

Menurut dia inisiatif yang ditempuh Pertamina dalam mengelola blok Mahakam harus disambut baik oleh pemerintah melalui pemberian insentif. “Insentive fiscal biasanya sangat dibutuhkan untuk memenuhi kriteria ekonomi di lapangan atau blok migas tersebut Insentif fiskal bisa dalam bentuk perubahan split, FTP ataupun tax,” sambungnya.

Pengamat Migas dari Universitas Trisakti, Pri Agung Rakhmanto menilai, sangat wajar jika blok – blok migas tua mendapatkan dukungan dari pemerintah sebagai regulator.

Beberapa dukungan yang diperlukan blok tersebut antara lain paling utama memang tambahan insentif fiskal untuk meningkatkan keekonomian pengembangan lapangan dalam bentuk tambahan bagi hasil untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

“Mengapa? Karena lapangan mature relatif tidak ada pilihan bagi pemerintah selain untuk terus memberikan peningkatan bagian KKKS. Agar kegiatan operasi bisa terus berlangsung dan dari situ diharapkan akan ada eksplorasi temuan prospek-prospek baru untuk kelanjutan produksinya,” jelas Pri Agung.

Menurut dia apa yang diterima Pertamina serta yang sudah dilakukan oleh perusahaan migas plat merah itu selama tujuh tahun pengelolaan pengelolaan blok Mahakam bisa terlihat dari profil produksi yang boleh dibilang cukup stabil.

“Profil produksi dan cadangan blok mahakam relatif dapat ditahan laju penurunannya, sehingga bisa lebih landai. Wajar ada penurunan karena memang sudah mature,” ungkap Pri Agung.

Selanjutnya ke depan, dia berharap dengan adanya tambahan insentif fiskal (porsi bagi hasil), maka kontraktor bisa dengan leluasa menggunakan investasi untuk memburu cadangan baru.

“Agar diarahkan untuk investasi yang lebih ke arah eksplorasi sumber prospek baru untuk menemukan cadangan yang ada jadi tidak hanya fokus pada development dan maintenance existing field. Hanya dari prospek baru kita bisa mengharapkan ada peningkatan produksi,” jelas Pri Agung.

Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki selama puluhan tahun kita tidak lagi bisa melihat Pertamina sebelah mata untuk urusan mengelola blok migas raksasa.

Dulu Pertamina boleh jadi hanya jadi penonton. Tapi sekarang keberadaan Pertamina bukan lagi sebagai pemain cadangan tapi pemain inti di blok Mahakam dan pemain inti dalam pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia.

Jadi rasa-rasanya sangat disayangkan jika kita tidak total mendukung kiprah Pertamina di bumi Mahakam. Ayo Pertamina, buat Mahakam Menyala Terus!

Tags: Blok MahakampertaminaPertamina Hulu MahakamPwertamina Hulu Indonesia
Previous Post

Sebelum Ada Kulkas, Bagaimana Nenek Moyang Kita Mengawetkan Makanan?

Next Post

PGN Dukung Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Nasional, Tingkatkan Konektivitas dan Keandalan Pasokan

Redaksi

Redaksi

Related Posts

Pertamina Hulu Mahakam Olah Limbah Jadi Sepatu Tahan Api

Pertamina Hulu Mahakam Olah Limbah Jadi Sepatu Tahan Api

by Redaksi
29 Juni 2025
0

Kabar5News - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah atau barang-barang yang sudah...

Siap-siap! Ini Daftar Bansos yang Akan Cair Pada Juli 2025, Dari Subsidi Upah Hingga PIP

Siap-siap! Ini Daftar Bansos yang Akan Cair Pada Juli 2025, Dari Subsidi Upah Hingga PIP

by Redaksi
28 Juni 2025
0

Kabar5News – Pemerintah terus menyalurkan program bantuan sosial (bansos) sebagai wujud komitmen untuk mensejahterakan masyarakat, utamanya kalangan tak mampu. Dan...

Angin Segar Kepemimpinan TNI di Bea Cukai

Angin Segar Kepemimpinan TNI di Bea Cukai

by Redaksi
25 Juni 2025
0

Oleh: Yoega Diliyanto (Pemerhati Ekonomi dan Mantan Aktivis 98) Kabar5News - Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki begitu banyak keuntungan terkait...

Pupuk Indonesia Grup Salurkan Ratusan Hewan Kurban untuk 67 Ribu Lebih Penerima Manfaat

Pupuk Indonesia Grup Salurkan Ratusan Hewan Kurban untuk 67 Ribu Lebih Penerima Manfaat

by Redaksi
9 Juni 2025
0

Pupuk Indonesia Grup menyalurkan sebanyak 346 hewan kurban untuk 67.988 penerima manfaat yang ada di sekitar perusahaan. Hal ini dilaksanakan...

Dirut Pupuk Indonesia Ungkap Peran Penting Pupuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

Dirut Pupuk Indonesia Ungkap Peran Penting Pupuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

by Redaksi
9 Juni 2025
0

Kabar5News - Pupuk merupakan salah satu komponen penting atau penentu keberhasilan bagi sektor pertanian, karena kontribusi pupuk pada produktivitas pertanian...

Next Post
PGN Dukung Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Nasional, Tingkatkan Konektivitas dan Keandalan Pasokan

PGN Dukung Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Nasional, Tingkatkan Konektivitas dan Keandalan Pasokan

Dukung UMKM Indramayu Miliki HaKI, Wujud Komitmen Pertamina Tingkatkan Daya Saing Masyarakat

Dukung UMKM Indramayu Miliki HaKI, Wujud Komitmen Pertamina Tingkatkan Daya Saing Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RECOMMENDED

Dukung Asta Cita Pendidikan, Kilang Dumai Bekali Mahasiswa FK UNRI Ilmu K3 Lewat Kolaborasi Program Kukerta MBKM

Dukung Asta Cita Pendidikan, Kilang Dumai Bekali Mahasiswa FK UNRI Ilmu K3 Lewat Kolaborasi Program Kukerta MBKM

10 Juli 2025
Dukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, Kilang Pertamina Plaju Bawa Harapan Pangan ke Panti Sosial

Dukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, Kilang Pertamina Plaju Bawa Harapan Pangan ke Panti Sosial

10 Juli 2025
  • 643 Followers
  • 23.9k Followers

MOST VIEWED

  • Laporan Keuangan Pupuk Indonesia Wajar dan Sesuai Standar Akuntansi Keuangan

    Laporan Keuangan Pupuk Indonesia Wajar dan Sesuai Standar Akuntansi Keuangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Prabowo Subianto memastikan tunjangan hari raya (THR) bagi ASN hingga pekerja swasta akan cair pada Maret 2025.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi Bicara: Program Makan Bergizi Gratis Bekal Hadapi Tantangan Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pastikan Rantai Distribusi Lancar, Dirut Pupuk Indonesia: Komitmen Kita Jamin Pupuk Berkualitas Terbaik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepailitan Sritex Dan Peran Pemerintah Menyelamatkan Nasib Pekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabar5news

Selamat Datng di Kabar5news.id, Portal Media Online yang dikelola oleh CV GEN MUDA NUSANTARA
SK Kementerian Hukum RI No: AHU-0009239-AH.01.14 Tahun 2025. NPWP: 1091.0312.1123.9016

  • BERANDA
  • HUBUNGI KAMI
  • PRIVACY POLICY
  • REDAKSI

© 2025 Kabar5news

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • GAYA HIDUP
  • OLAHRAGA
  • HIBURAN
  • IPTEK

© 2025 Kabar5news

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In