Kabar5News – Kemajuan teknologi di berbagai bidang sudah menjadi keniscayaan, termasuk di industri energi. Karena itulah PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendorong transformasi digital sektor energi nasional melalui pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), big data, dan automasi. Hal itu disampaikan Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis KPI, Tenny Elfrida dalam forum 41st Digital Transformation Summit, di Jakarta pada Rabu (15/10/2025).
“Kami menggunakan teknologi digital dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam hal teknis, tapi juga untuk hal-hal yang terkait dengan perencanaan, hingga untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat,” ujar Tenny.

Tenny mengungkapkan, digitalisasi di KPI dilakukan menyeluruh. Di bidang manajemen SDM, KPI telah mengintegrasikan seluruh data human capital melalui HC Data Platform, mencakup proses rekrutmen, pelatihan, manajemen talenta, hingga pensiun. Menurutnya, platform ini juga memudahkan KPI untuk menilai rekam jejak seorang pekerja, termasuk perkembangan dan kontribusinya untuk perusahaan.
Disamping itu, penggunaan platform ini juga membantu manajemen dalam hal pengambilan keputusan yang strategis dalam hal SDM, karena hal itu dilakukan berbasis data sehingga menjadikan prosesnya lebih efisien dan transparan. “Kami juga gunakan platform ini untuk mengambil keputusan terkait penempatan seseorang di posisi atau jabatan, apakah sesuai dengan kompetensinya dan apakah yang bersangkutan berkembang di posisi tersebut,” ungkap Tenny.
Salah satu inovasi unggulan KPI adalah MATA (Market Advanced Tools for Analytics). Tenny mengatakan, sistem berbasis AI ini mampu memprediksi harga minyak dunia, sehingga bisa membantu KPI menghindari potensi kerugian, melalui optimalisasi pemilihan harga dasar minyak mentah dan strategi lindung nilai (hedging).

Inovasi lainnya adalah PPMS, atau Predictive & Prescriptive Maintenance System. Tenny mengatakan, sistem ini berbasiskan pembelajaran mesin yang bisa mendeteksi anomali pada peralatan kilang secara dini, misalnya pada kompresor, pompa dan lain sebagainya. PPMS juga dapat mencegah waktu henti yang tidak direncanakan dan biaya tinggi, sekaligus memberikan analisis prediktif dan tindakan yang direkomendasikan.
Teknologi berbasis AI lainnya yang dikembangkan oleh KPI adalah sistem kamera pengawas atau CCTV berbasis AI yang diberi nama RUVision yang kini diterapkan di Kilang Balikpapan. Tenny mengatakan, teknologi ini mampu mendeteksi kebakaran, asap, kebocoran, dan pelanggaran keselamatan secara real-time. Ini tentunya bisa mencegah dan meminimalisir angka kecelakaan kerja kerja di lingkungan kantor maupun kilang.

“Ketika baru ada gejala yang mengarah pada kondisi yang tak aman yang bisa berujung pada kecelakaan, sistem ini langsung memberikan peringatan akan potensi yang mungkin terjadi, seperti kebakaran atau kebocoran,” tutur Tenny.
Tak hanya itu, lanjut Tenny, RUVision juga bisa mendeteksi hal-hal lain yang berisiko. Seperti individu yang tidak memakai pakaian sesuai standar keamanan, sampai dengan kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan karena berpotensi menimbulkan bahaya.
“Kedepannya sistem ini akan kami terapkan juga di seluruh kilang KPI, untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam proses operasional,” pungkas Tenny.