Kabar5News – Sejarah mencatat bahwa Hadratusyaikh K.H Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan K.H Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, adalah murid Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi di tanah Hijaz.
Ulama besar asal Sumatera Barat ini merupakan orang Non-Arab pertama yang menjadi Imam dan khatib di Masjidil Haram Makkah Al Mukarramah.
Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Imam Besar Makkah, lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada 6 Dzulhijah 1226 H/26 Mei 1860 M.
Syekh Ahmad Khatib adalah pejuang agama yang anti penjajahan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Haji Agus Salim dalam suatu seminar Cornel University Amerika Serikat pada (04/03/1953).
Kesadaran anti penjajahan ditanamkan Syekh Ahmad Khatib kepada murid-muridnya dari Indonesia dan Semenanjung Melayu.
Ia mempunyai pendirian bahwa berperang melawan penjajah jhad di jalan Allah.
Gerakan perlawanan ulama terhadap Kolonialisme dan Imperialisme Belanda, ruh keagamaan sebagian dipelopori oleh murid-murid Syekh Ahmad Khatib.
Setelah mereka pulang dari tanah air banyak yang tampil sebagai pejuang kemerdekaan secara langsung maupun tidak langsung.
Kendati bermukim di Tanah Hijaz, Namun hubungan Syekh Ahmad Khatib dengan Minangkabau dan Nusantara tetap terjalin melalui jemaah haji atau santri yang datang belajar ke Makkah.