Kabar5News – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai bisa menjadi bekal utama dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
Hal itu diungkapkan oleh Rektor Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon, Assoc.Prof.Dr. Chandra Lukita SE., MM., MTI, kepada Kabar5News, Minggu (2/3/2025).
Menurut Chandra, Program Makan Bergizi Gratis merupakan investasi jangka panjang pemerintah Indonesia untuk membentuk generasi yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dengan pemenuhan gizi yang cukup, Chandra optimistis, generasi Indonesia kini bisa bertarung di persaingan global.
“Semakin gizinya terpenuhi, semakin SDM Indonesia berkualitas, mampu memenangkan persaingan global,” ujar Prof Chandra.
Chandra melanjutkan, selain menjadi bekal untuk memenangkan persaingan global, Program Makan Bergizi Gratis juga bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan meroket dengan baik jika didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang baik baik pula.
Ia meyakini, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini dalam membentuk SDM yang mumpuni di masa depan adalah melalui Program Makan Bergizi Gratis.
Terlebih, menurut Chandra, pemerintah telah mencanangkan Indonesia Emas 2045. Karena itulah, MBG bisa menjadi salah satu instrumen untuk menuju ke arah sana.
“Kalau kita tidak mempersiapkan dari generasi anak-anak dengan asupan gizi yang baik, maka itu akan mempengaruhi kualitas SDM pada saat anak-anak beranjak menjadi dewasa,” urainya.
Karena itulah, tambah Chandra, program MBG tidak bisa dinilai keberhasilannya saat ini, sebab menurutnya program tersebut merupakan investasi jangka panjang.
Dan untuk menuju kesana, semua pihak harus memiliki cara pandang dan pemahaman yang sama terhadap program ini.
Sebab, jika tidak didukung oleh banyak pihak, bukan tidak mungkin, tujuan utama dari program MBG tidak akan tercapai.
“Kalau saya melihat selama ini proses (MBG) sudah berjalan dengan baik, namun ini butuh keseriusan lebih lagi di tiap daerah, dalam me-manage proses pelaksanaan makan bergizi gratis ini,” tutur Chandra.
“Komitmen konsistensinya ini kan (membutuhkan) pengawasannya benar-benar harus detail,” pungkasnya.