Kabar5News – Kebijakan politik Presiden Prabowo Subianto, menjadi sorotan Doktor Ilmu Politik lulusan Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Dr. Seta Basri.
Dalam wawancara dengan Kabar5News pada Minggu (2/3/2025), Seta menguraikan visi politik Prabowo Subianto.
Menurutnya, Prabowo Subianto nampak membangun kebijakan politik dari dua arah, yakni dalam negeri dan luar negeri.
Di dalam negeri, ungkap Seta, prioritas Prabowo adalah berupaya menciptakan stabilitas politik.
Dan untuk merealisasikan hal itu, setidaknya ada tiga hal yang bisa diimbangi oleh Prabowo.
Pertama adalah bagaimana mewujudkan pembangunan ekonomi. Kedua, memastikan pelembagaan politik bisa berjalan.
Dan yang terakhir bagaimana partisipasi politik bisa dimanajemen, sehingga tidak terjadi eksplosi politik.
Dan menurut Seta, salah satu cara Prabowo dalam memanajemen partisipasi politik adalah dengan merangkul hampir semua partai politik dalam koalisianya.
“Nah, itu kunci seorang pemimpin jika memang ingin menggolkan program-programnya,” ujar Seta pada Kabar5News.

Menurut Seta, dengan politik dalam negeri yang stabil, upaya Prabowo untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat akan semakin mudah.
“Tanpa stabilitas politik, mustahil kan?” tegasnya.
Dan untuk menjalankan kebijakan-kebijakan politiknya, Seta meyakini Prabowo sudah memiliki banyak gagasan sejak lama.
Hal itu terlihat dari majunya Prabowo beberapa kali dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres)
“Saya kira beliau memiliki data yang berlebih kalau menurut saya, dari tiga kontestasi yang pernah beliau ikuti, saya yakin itu,” sambungnya.
Di sisi lain, Seta juga menyoroti kebijakan politik luar negeri Prabowo Subianto. Dalam pengamatannya, Prabowo memiliki kejelian dalam melihat percaturan politik global.
Salah satunya adalah bagaimana Prabowo berusaha mendekati pemimpin-pemimpin dunia yang sttaregis, di kala Amerika Serikat mulai nampak lemah di kancah global.
Seta menyebut, salah satu pemimpin dunia strategis yang pernah ditemui Prabowo adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Beliau itu sudah menjalin hubungan dengan negara-negara strategis yang berpotensi menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan unilateral,” tutur Seta.
Namun Seta milihat, Prabowo masih memiliki sejumlah tantangan politik di kemudian hari.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar Prabowo datang dari dalam negeri, yakni bagaimana ia mempertahankan koalisi yang ada.
Meski tantangan tersebut dinilai besar, Seta yakin Prabowo bisa menjawab tantangan tersebut.
“Saya yakin beliau itu negarawan kok. Sudah ditunjukkan penegarawanannya itu ketika beliau bersedia menjadi menteri. Kurang apa lagi?” pungkasnya.