Kabar5News — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi melalui pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang kini bertransformasi menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Komitmen ini diwujudkan melalui kolaborasi strategis bersama Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UNRI) dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) MBKM di wilayah Kota Dumai.
Dalam kolaborasi ini, Kilang Dumai membekali sebanyak 136 mahasiswa FK UNRI dengan pemahaman komprehensif terkait penerapan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sebagai bagian dari budaya kerja Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang dijalankan secara konsisten di seluruh lini operasional. Salah satu topik utama yang dijelaskan adalah Penyakit Akibat Kerja (PAK), mulai dari identifikasi faktor risiko hingga proses diagnosis. Topik ini merupakan salah satu materi pembelajaran Blok 22 dalam kurikulum kedokteran, terkait kesehatan kerja dan lingkungan. Dukungan ini menjadi wujud nyata dari implementasi Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Dumai, khususnya pada sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Dumai, Agustiawan menyampaikan, kegiatan kolaboratif ini menegaskan peran aktif Kilang Dumai dalam mendukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yang berfokus untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan.
“Inisiatif merupakan langkah konkret kami dalam memperkuat sinergi antara industri dan akademik guna mendukung pendidikan yang berkualitas serta mencetak SDM unggul. Materi yang disampaikan erat kaitannya dengan fondasi utama operasional kilang, sehingga harapannya dapat menjadi akses pembelajaran aplikatif yang memperluas wawasan serta keterampilan mahasiswa,” ujar Agustiawan. (Selasa, 8/7).

Ia menambahkan bahwa inisiatif ini juga menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan dalam transfer pengetahuan praktik K3 kepada mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan yang kelak menjadi garda terdepan layanan masyarakat. Dalam sesi diskusi bersama tim Health–HSSE, mahasiswa memperoleh perspektif baru bahwa profesi dokter juga dapat berkiprah di sektor industri, termasuk di perusahaan energi.
“Tenaga kesehatan memiliki peran strategis dalam memastikan penerapan aspek K3 berjalan optimal, sekaligus mendukung keberlangsungan operasional secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Antusiasme mahasiswa tercermin dalam sesi diskusi interaktif bersama Perwira kilang dari tim Process Engineering, Safety, dan Health–HSSE Kilang Dumai. Mereka juga diperkenalkan dengan proses bisnis dan produk energi yang dihasilkan untuk memahami peran strategis Kilang Dumai dalam mendukung ketahanan energi nasional. Selain itu, mahasiswa juga diajak mengunjungi HSSE Demo Room untuk melihat langsung jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan di setiap unit kerja kilang, serta dikenalkan pada 10 Corporate Life Saving Rules (CLSR) dan budaya HSSE lainnya sebagai pedoman utama pengendalian risiko.
Senada dengan hal tersebut, Vera Resqiana, mahasiswa Kukerta yang bertugas di Kelurahan Mundam mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Kilang Dumai memberikan pengalaman baru dan memperluas perspektif karier di masa depan.
“Materi yang disampaikan menambah pemahaman kami tentang praktik kedokteran dan penerapan K3 di sektor industri, khususnya di Pertamina. Kami jadi tahu bahwa dokter juga memiliki peluang berkarier di sektor ini, dan menjadi motivasi tersendiri bagi kami untuk bisa ikut berkontribusi setelah lulus nanti,” ungkapnya.
Sinergi untuk Posyandu: Dorong Inovasi Menu Sehat Berbasis Pangan Lokal
Selain di bidang pendidikan, Kilang Dumai juga turut mendukung rangkaian kegiatan Kukerta lainnya di sektor kesehatan masyarakat melalui penyelenggaraan lomba inovasi pengolahan pangan lokal berbasis sorgum dan ikan patin, yang melibatkan para kader Posyandu dari empat kecamatan di Kota Dumai. Dalam kegiatan ini, Kilang Dumai berpartisipasi sebagai juri sekaligus memfasilitasi tepung sorgum sebagai salah satu bahan utama lomba. Komoditas sorgum merupakan hasil pertanian dari program TJSL Kilang Dumai melalui kelompok binaan Alam Tani, yang juga dimanfaatkan dalam upaya pengentasan anak-anak di bawah garis merah (BGM) di sekitar wilayah operasional kilang.
Di Kecamatan Medang Kampai, Kader Posyandu kelurahan Mundam yang juga merupakan kelompok binaan Kilang Dumai—Mundam Berseri—berhasil meraih juara pertama dengan produk inovatif Pizza Sorgum bertoping Ikan Patin dan Pudding Sorgum, yang dinilai tinggi gizi serta berbasis pangan lokal. Kelompok ini dinilai berhasil menyajikan makanan yang inovatif dan lezat untuk dinikmati oleh seluruh keluarga, khususnya anak-anak. Kegiatan kolaboratif ini berlangsung pada 16–18 Juni 2025 dan secara resmi ditutup oleh Wali Kota Dumai, H. Paisal, pada 30 Juni 2025 di Aula Kantor Camat Dumai Selatan.
Kolaborasi strategis ini merupakan kelanjutan dari sinergi yang telah terjalin antara Kilang Dumai dan FK UNRI pada ajang forum The 6th Riau Medical Symposium & Expo (RiME) 2024 yang bertajuk “Empowering Her : Translating Science for Women’s Health” di Pekanbaru pada 18 Oktober 2024 lalu.

Ketua Koordinator Kukerta FK UNRI, dr. Suyanto, MPH, PhD, Sp. KKLP menyampaikan apresiasi atas kolaborasi strategis dan dukungan berkelanjutan yang diberikan Kilang Dumai dalam pelaksanaan program Kukerta MBKM, yang merupakan bagian dari mata kuliah wajib di Fakultas Kedokteran UNRI.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Kilang Dumai yang telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program ini. Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang nyata, tidak hanya sebatas teori di kelas, tetapi juga melalui praktik langsung dari industri,” pungkasnya.
Melalui kemitraan ini, Kilang Dumai menegaskan peran aktinya dalam mendukung agenda global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya tujuan ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), tujuan ke- 4 (Pendidikan Berkualitas), dan tujuan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Inisiatif ini juga sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang menjadi pilar dari tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.