Kabar5News – Taxi Air sebagai terobosan baru transportasi alternatif di Bali. Pemerintah sedang merancang pengoperasian Taxi Air di Bali sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan, terutama bagi wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.
Diterangkan oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana kepada awak media, bahwa proyek ini ditargetkan beroperasi pada Desember 2025.
Water Taxi akan menjadi alternatif transportasi berbasis air, memungkinkan perjalanan lebih cepat dibanding jalur darat, terutama dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke berbagai destinasi wisata utama.
Tak hanya Taxi air, pemerintah juga mengeksplorasi opsi transportasi lain seperti Seaplane untuk meningkatkan konektivitas ke destinasi wisata unggulan seperti Bali, Labuan Bajo dan Sumba.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata berbasis kelautan serta menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Uji coba telah dilakukan dengan kapal Jukung atau Cadik, memerlukan waktu tempuh sekitar 35 – 40 menit.
Namun, jika menggunakan kapal yang dirancang khusus, perjalanan diperkirakan hanya memakan waktu 25-30 menit hingga Uluwatu.
Pemerintah berharap dengan adanya inisiatif dan inovasi tersebut, tak hanya bisa mengurai kemacetan. Namun, menjadi daya tarik tersendiri seperti Bali sebagai objek destinasi pariwisata Internasional.
Tak hanya menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara juga mendorong majunya dunia pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi skala nasional.