Kabar5News – Di tengah peringatan Hari Jadi Bogor ke-543 serta Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada Juni 2025, Kabupaten Bogor dinilai menghadapi tantangan akibat kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, tanah longsor, dan degradasi daerah aliran sungai.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPD Pandu Cahaya Islam Matla’ul Anwar (PCI MA) Kabupaten Bogor, Faizul Hidayat, dalam acara penanaman pohon di Kampung Wates, Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada Minggu (8/6/2025).
Menurut Faizul, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor menunjukkan, luas hutan di wilayah ini mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, luas hutan di Kabupaten Bogor tercatat sekitar 112.000 hektare, mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Karena itulah, DPD PCI MA Kabupaten Bogor berkolaborasi dengan komunitas Neragreen Indonesia tergerak menyelenggarakan aksi penanaman pohon, sebagai bentuk kepedulian terhadao lingkungan.
“Sebagai pemuda, kita harus menjadi agen perubahan dalam menghadapi permasalahan lingkungan yang semakin kompleks,” ujar Faizul.
Upaya Reboisasi dan Kesinambungan Ekologis
Faizul mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program penghijauan yang bertujuan untuk mengurangi risiko bencana alam serta memperkuat ekosistem daerah rawan longsor.
Berdasarkan data dari PPID Kabupaten Bogor, Kecamatan Sukajaya termasuk dalam wilayah dengan tingkat risiko longsor tinggi, dengan lebih dari 60 kejadian tanah longsor tercatat sepanjang tahun 2024.
Aksi tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Seminar Ekologis bertajuk Aksi Lokal Menuju Dampak Global yang digelar pada Sabtu (31/5/2025) dengan menghadirkan narasumber dari sejumlah kalangan aktivis dan pegiat lingkungan.
Sementara itu, Ketua Komunitas Neragreen Indonesia, Alwiyansyah, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih telah diajak untuk berpartisipasi dalam aksi penanaman pohon ini,” tuturnya.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Ketua RW setempat, Heri Herlandi, menyambut baik inisiatif ini dan mengucapkan terima kasih atas pemilihan Kampung Wates sebagai lokasi penanaman pohon.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Suryadi, pegiat lingkungan sekaligus kader PCI MA Kabupaten Bogor, menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi simbolis, melainkan program berkelanjutan.

“Kami akan melakukan pemantauan dan evaluasi berkala setiap 3–6 bulan untuk memastikan pohon yang ditanam tumbuh dengan baik,” jelasnya.
Statistik dan Dampak Reboisasi
Suryadi melanjutkan, menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, luas kegiatan reboisasi di Jawa Barat pada tahun 2024 mencapai 18.241 hektar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Bogor sendiri berkontribusi dalam program reboisasi dengan target penanaman lebih dari 50.000 pohon sepanjang tahun 2025.
Kegiatan reboisasi di Sukajaya diharapkan dapat membantu mengurangi dampak bencana alam serta meningkatkan kualitas udara di wilayah tersebut. Berdasarkan laporan lingkungan tahun 2024, tingkat polusi udara di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama akibat deforestasi dan aktivitas industri.
Komitmen Jangka Panjang
Turut hadir dalam kegiatan ini para perangkat desa, termasuk RT dan RW setempat serta Kepala Dusun 2 Desa Kiarapandak. Ke depannya, kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.